Proyek waterboom membutuhkan perencanaan keselamatan yang matang sejak tahap awal pembangunan. Berbeda dengan fasilitas rekreasi lainnya, waterboom melibatkan penggunaan air, struktur permainan, serta interaksi langsung pengunjung dengan wahana, sehingga risiko keselamatan perlu dikelola secara serius dan terencana.
Dalam beberapa proyek fasilitas rekreasi air, aspek keselamatan terkadang baru menjadi perhatian ketika pembangunan sudah berjalan. Padahal, perencanaan keselamatan yang terlambat berpotensi menimbulkan masalah teknis, operasional, hingga risiko bagi pengunjung.
Waterboom bukan hanya soal wahana dan desain visual yang menarik. Di balik itu, terdapat sistem struktur, alur sirkulasi pengunjung, serta standar keselamatan yang harus dipenuhi agar fasilitas dapat beroperasi dengan aman dan berkelanjutan.
Menurut praktisi desain dan konstruksi dari Casanova Jaya Design, perencanaan keselamatan pada proyek waterboom seharusnya dimulai bersamaan dengan tahap perencanaan konsep.
“Keselamatan di waterboom tidak bisa ditambahkan belakangan. Harus direncanakan sejak awal,” ujar Singgih, perwakilan dari Casanova Jaya Design.
Ia menjelaskan bahwa perencanaan keselamatan mencakup berbagai aspek, mulai dari desain wahana, perhitungan struktur, hingga sistem sirkulasi air dan pengawasan area. Setiap elemen tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Di lapangan, Singgih menyebutkan bahwa salah satu kesalahan umum dalam proyek waterboom adalah kurangnya integrasi antara desain wahana dan standar keselamatan. Desain yang menarik secara visual belum tentu aman jika tidak disertai perhitungan teknis yang tepat.
“Wahana harus dirancang agar aman untuk berbagai kelompok usia dan kondisi pengunjung,” lanjutnya.
Selain wahana, perencanaan keselamatan juga berkaitan dengan tata letak area waterboom. Jalur pengunjung, area tunggu, serta akses darurat perlu dirancang agar tidak saling bertabrakan dan mudah diawasi.
Menurut Casanova Jaya Design, perencanaan alur pengunjung yang baik membantu mengurangi risiko kecelakaan akibat kepadatan atau pergerakan yang tidak terkontrol.
“Pengunjung harus bisa bergerak dengan aman dan nyaman di seluruh area,” kata Singgih.
Di Jawa Tengah, minat terhadap pembangunan fasilitas rekreasi air seperti waterboom terus meningkat, baik untuk kawasan wisata maupun fasilitas komersial. Peningkatan ini membuat standar keselamatan menjadi faktor yang semakin krusial.
Keselamatan juga berkaitan erat dengan sistem air, termasuk kualitas air, sirkulasi, dan pengendalian permukaan licin. Tanpa perencanaan yang tepat, area waterboom dapat menjadi berisiko bagi pengunjung.
Singgih menekankan bahwa permukaan lantai, kemiringan, dan material yang digunakan perlu dirancang khusus untuk meminimalkan risiko terpeleset dan cedera.
“Area basah itu punya risiko sendiri. Material dan detailnya harus dipilih dengan sangat hati-hati,” ujarnya.
Selain aspek teknis, perencanaan keselamatan juga mencakup kemudahan pengawasan oleh petugas. Tata letak wahana dan area bermain harus memungkinkan pengawasan visual yang optimal untuk mengantisipasi kejadian darurat.
Dalam beberapa proyek, kurangnya perencanaan keselamatan menyebabkan perlunya perubahan desain di tengah pembangunan. Hal ini tidak hanya menambah biaya, tetapi juga memperpanjang waktu pengerjaan.
Sebagai konsultan yang menangani proyek fasilitas rekreasi, Casanova Jaya Design menilai bahwa perencanaan keselamatan sejak awal justru membantu efisiensi proyek secara keseluruhan.
“Kalau keselamatan sudah direncanakan dari awal, pelaksanaan akan lebih lancar dan minim revisi,” ujar Singgih.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan proyek waterboom tidak hanya diukur dari daya tarik wahana, tetapi juga dari tingkat keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Informasi mengenai pendekatan perencanaan dan pembangunan fasilitas dapat diakses melalui Casanova Jaya Design, yang memuat berbagai referensi terkait proses desain dan konstruksi bangunan.
Ke depan, proyek waterboom diperkirakan akan semakin menuntut standar keselamatan yang tinggi seiring meningkatnya kesadaran pengunjung dan regulasi yang berlaku. Perencanaan yang matang menjadi langkah awal untuk memastikan fasilitas dapat beroperasi dengan aman dan berkelanjutan.
Singgih menegaskan bahwa keselamatan merupakan fondasi utama dalam proyek waterboom.
“Waterboom yang baik adalah yang menyenangkan sekaligus aman bagi pengunjung,” katanya.
Dalam proses pembangunan fasilitas rekreasi air, pemanfaatan layanan proyek waterboom dinilai dapat membantu memastikan aspek keselamatan direncanakan secara menyeluruh sejak tahap awal hingga pelaksanaan di lapangan.
